Klarifikasi Resmi Tim Relawan YSK Menanggapi Hoax dan Pemberitaan Miring Terkait Bapak YSK
corongvisual.com Manado, 22 Maret 2025 – Beberapa bulan terakhir, beredar sejumlah pemberitaan miring dan hoax yang menyasar Bapak YSK, Gubernur terpilih Sulawesi Utara, beserta tim relawannya.
Menanggapi hal tersebut, Rony Tolalu, Sekretaris Divisi Relawan YSK, bersama Stefanus Stefi Sumampouw, Ketua DPW-LKPRI Sulut dan bagian dari Tim Inti Relawan YSK, memberikan penjelasan resmi terkait isu-isu yang berkembang.
Loyalitas dan Dedikasi Relawan YSK
Rony Tolalu menegaskan bahwa loyalitas relawan YSK tidak perlu dipertanyakan.
Sejak awal mendukung Bapak YSK dalam perjuangan memenangkan Prabowo sebagai Presiden hingga mendukungnya menjadi Gubernur Sulawesi Utara, relawan-relawan ini telah mengorbankan waktu, tenaga, dan biaya pribadi.
Tim inti relawan YSK telah bekerja sejak 2022, dimulai dari sekitar 25 relawan, kemudian berkembang menjadi sekitar 100 relawan/komunitas sebelum pemilihan Gubernur pada 27 November 2024. Mereka melakukan deklarasi di Rumah Pemenangan Sario dan lokasi lainnya.
“Kami tahu persis siapa yang benar-benar relawan YSK sebelum 27 November dan siapa yang baru mengaku sebagai relawan setelah 28 November, saat Bapak YSK dinyatakan menang,” tegas Rony.
Kemunculan Barisan Relawan Nusantara Raya (BRNR) Ilegal
Setelah kemenangan Bapak YSK, muncul kelompok yang mengatasnamakan Barisan Relawan Nusantara Raya (BRNR) ilegal yang dipimpin oleh Sutrisno. Kelompok ini meminta dilantik oleh Bapak YSK pada awal Januari 2025 di Lapangan Koni.
Rony Tolalu kemudian mengeluarkan press release yang tayang di Media Online Tribun Manado, menyatakan bahwa Divisi Relawan YSK tidak mengetahui kegiatan tersebut dan Bapak YSK tidak akan hadir.
“Malam sebelum acara pelantikan di Koni, Ketua Panitia Pelantikan BRNR ilegal versi Sutrisno, Demsy Wewengkang, bersama rekan-rekannya datang ke kediaman Bapak YSK di Sario untuk memastikan kehadirannya.
Karena tidak diizinkan bertemu langsung, saya yang menemui mereka dan menjelaskan soal legalitas BRNR. Namun, Demsy Wewengkang menolak penjelasan tersebut,” ungkap Rony.
Hoax dan Langkah Hukum yang Ditempuh
Ketidakhadiran Bapak YSK di acara pelantikan BRNR ilegal memicu kemarahan kelompok tersebut, dan sejak itu, sejumlah berita hoax muncul di media online CobraBhayangkaraNews.com. Berita pertama terbit pada Januari 2025, diikuti berita kedua pada 18 Maret 2025, dan berita ketiga pada 21 Maret 2025. Berita-berita tersebut melibatkan nama-nama seperti Nona Tasiam dan Detty Massie, serta menciptakan opini publik yang merugikan nama baik Bapak YSK dan relawannya.
Merespons hal ini, Rony Tolalu didampingi ketua Stevie Sumampow ketua DPD-Sulut dan kuasa hukum Audy Tujuwale, SH yang juga kader gerinda sulut dan Christy A.L Karundeng, SH
telah mengambil langkah hukum, termasuk melaporkan kasus ini ke Direktorat Reskrimsus Polda dan Dewan Pers Jakarta.
“Kami tidak akan diam terhadap upaya pembentukan opini publik yang merugikan dan pencemaran nama baik ini. Kami telah mengambil langkah hukum untuk meluruskan informasi yang beredar,” tegas Stefanus Stefi Sumampouw.
Ajakan kepada Masyarakat
Rony Tolalu dan tim relawan YSK mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terpancing oleh berita hoax dan selalu memverifikasi informasi dari sumber terpercaya. Mereka juga menegaskan komitmen untuk terus mendukung Bapak YSK dalam menjalankan tugas sebagai Gubernur Sulawesi Utara.
“Kami yakin kebenaran akan selalu menang, dan kami akan terus berjuang membersihkan nama baik Bapak YSK serta relawan-relawan yang telah berkorban dengan tulus,” tutup Rony Tolalu.
Natan